Selasa, 31 Juli 2012

Mungkinkah AlLoh bersamaku


Disetiap pergumulan hidup ini pasti ada percintaan antara hamba yang satu dengan hamba lainnya seperti halnya percintaan anak cucu adam yang hidup di hamparan permadani Tuhan antara yusuf dan zulaika  di timur tengah ,atau Romio and Yuliet dieropa, namun sebaliknya ada pula percintaan antara hamba dan alamnya ada pula makhluk terhadap sang penciptanya, memang percintaan itu kadang mereka rasakan seperti manisnya madu telaga kaustar , yang diciptakan oleh Tuhan bagi mereka-mereka  yang selalu percaya, patuh dan tunduh  atas perintah-Nya dan menjauhi atas segala larangan Nya.
Namun sebaliknya ada pula percintaan  itu kadang  bagaikan neraka Jahanam yang apinya   menyala-menyala disetiap saat disetiap detik ,yang dapat membakar hangus  seluruh tubuh pelakunya terutama percintaan yang dilandasi oleh keharta bendaan nafsu syetan yang mengangkang dalam romantika kehidupan sehari-harinya.Itulah bagi mereka-mereka yang mengingkari  perintah-perintah Tuhan , juga mereka-mereka yang sombong  terhadap ni’mat Tuhan yang dikaruniakan kepadanya.seperti halnya ketika kusadari dalam keheningan malam ku membayangkan betapa sedih di muka bumi ini dengan tali temali kerinduan dan kedamaian pada sang penguasa alam jagad raya,begitupula kalau kita kaji lebih dalam perjalanan hidup ini dengan suatu pertanyaan ? sudah berapa jauhkah kita bercinta dengan Tuhan pertanyaan ini memang sulit untuk di jawab,bahkan mungkin tidak ada yang bisa menjawab, oleh karena itu mari kita coba membayangkan bagaimana kalau kita di panggil untuk menghadap Sang Maha Tunggal yang berarti jasad roh sudah terpisah untuk  selama-lamanya  dengan selimut kain kafan yang melilit  di sekujur tubuh, kemudian jasad  kita  dihadapkan kekiblat sementara  itu tubuh terlihat kaku tak bisa bergerak dan berucap apa apa, seiring dengan itu  yang ada adalah isakan tangis disekeliling mu untuk menghantarkan kepergianmu wahai anak cucu  adam yang hidup dimuka bumi ini ,seiring jasad tubuhmu di masukan dalam kerenda kematian untuk di hantarkan tidur panjangmu di perut bumi ibu pertiwi maka tiada lain yang  dapat  menemaninya, kecuali tiga perkara yaitu ilmu yang bermanfaat selama hidup dan yang kedua sedekah  terhadap sesama manusia baik harta benda maupun non matrial lainnya dimasa hidupnya dan yang ketiga adalah anak perempuan /anak laki laki yang solihin atau soleha tatkala berdoa memanjatkan puji dan puja permohonan ampun kepada yang maha Esa untukmu wahai saudaraku atau tatkala kau di dandani rapi kemudian kau di letakan pada peti kematian dengan seulas tangis memperlihatkan potomu saja, pertanyaan yang sangat mendalam”  apa yang sedang engkau persiapkan kesana tuk menuju ketentraman tidur manjang nan abadi tersebut ? mengulas dari pertanyaan itu tampak jelas bahwa perjalanan untuk menuju kesana tersebut, bukan hanya semata mata harta benda atau akselari dunia yang fata morgana ini sebagai acuan nya.Namun yang jelas untuk hadir dipersinggahan telaga sang Maha Dasyat yaitu Alam Barzah yang di persiapkan untuk semua manusia  oleh Allah dengan keAgungannya, hanyalah keiklasan hanyalah kepatuhan hanyalah kesederhanaan  hanyalah keAripan dan kebijaksanaan serta kelemah-lembutan juga keridhoannya di samping kesabaran dan kejuhutan pada dunia sekaligus  kerinduan pada sang PenciptaNya dalam menyongsong embun pagi tetesan air kesejukan Tuhan tatkala ia bersembayang , atau  taman surga fidausi yang disekelilingnya mengalir Air susu  dan madu serta buah-buahan   sekaligus bidadari nancantik  jelita yang tidak pernah jadi janda , sebagai balasan orang orang yang beriman dan bertakwa, dengan kata lain bahwa dalam mensosialisasikan responsbility anak manusia  dihadapan Tuhan Yang Maha Menguasai hari pembalasan antara lain:
1]kita harus mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangannya  yang bersifat lahiriyah maupun bathiniyah ,yang dimaksud dengan mematuhi perintah lahiriyah antara lain sholat lima waktu , puasa memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan, atau pergi haji jika mampu , sebaliknya yang di maksud menjauhi segala larangan yang bersifat lahiriyah antara lain menjauhi dan meniggalkan segala jenis kema’siatan seperti perjudian,  perzinaan , mencuri , minum, minuman keras atau khomer ataupun menjauhi  pemakaian Narkotika .
Sebaliknya melakuhkan segala perintahnya yang bersifat bathiniyah antara lain kita harus sabar, banyak bersyukur, ikhlas, rendah hati, istiqoma , jujur, dapat dipercaya atau mampu memegang amanah, dermawan ,adil, bijaksana penyayang, pengasih , pemurah , rindhu akan bertemu Tuhannya dalam setiap detik setiap waktu  pemaaf dan masih banyak lagi , sementara itu larangan yang bersifat bathiniyah antara lain menjauhi dan meninggalkan sifat seraka, sombong kikir, dengki terhadap orang sukses atau maju ,harus lah kita jauhi termasuk berlebihan dalam sesuatu, tamak , egois, berkianat, ingkar akan nikmat dan sesuatu yang bersifat kebaikan, iri penakut dalam hal kebaikan dan kebenaran, melakuhkan fitnah , menganiayah terhadap sesama makhluk, dan masih banyak lagi .
2]kita harus percaya akan adanya dan hadirnya kerinduan dibalik tirai kejuhudan 
3]kita harus bermesraan dengan sifat sifatnya
4]kita harus inginkan pertemuan komunikasi fertikal kepadanya
5]Kita harus berusaha mengetuk pintu dzatnya
6)Kita harus berusaha  mengimplementasikan dan mengaktualisasikan  hukum dan tinta  yang tecatat dalam garis kekuasaannya
7)Kita harus cinta  pada pembawa berita keAgungan dan kemuliaanNya
8) Kita harus mematuhi risalah para Rosulnya dengan konsekwensi alam sebagai media saksinya . juga makhluk-makhluknya,  dan lain-lain atau dengan kata lain kita selalu haturkan kepadanya “ In the name of god the cherisher  and sustainer of the day judgment. The do we worship and Thine aid we seek, Show  the straght way on whom  thow has besttrowed The grace Those  she gracy  those (Portion )  is not wrath and Who go not  astray “ untuk dapat selalu bimbingan Tuhan yang maha mencintai dan di cintai serta yang Maha merindukan dan di rindukan hambanya.
Rumus Asmara Cinta                    


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar