Dalam
sebuah kejadian nyata ada seorang Kyai
Muda mempunyai 4 [empat] anak 3 [tiga] anak laki –laki 1 [satu] prempuan dari seorang istri yang di
cintainya ; dalam keheningan malam sang
Kyai bertanya Tuhan sudahkah
Engkau memberi kepada ku yang terbaik
dalam hidup ini Mungkin sudah atau
mukin belum’ itulah jawaban
yang terdengar dari hati
dan fikiran nya atau sebaliknya , ada seorang
anak muda yang bertanya….? Pak
Kyai sudah kah bapak
dapatkan Rahmat Tuhan
dan Anugerah Tuhan
Yang Maha Bijaksana Juga
Maha memberi kesempurnaan
hidup para hambanya
yang selalu tunduk
dan patuh pada hukumnya….?
Tapi
jawaban Kyai dengan 3 [tiga ] anak laki-laki dan 1 [satu]
anak prempuan tadi
getir dan penuh gelisah
juga lara dan nestapa
yang tersirat dalam raut wajah
yang terlihat . Sudahlah aku mencoba
untuk mengalirkan semboyan ku
dalam kejuhudan pada
Sang Maha Perkasa
saja. Sejenak ku termenung
dibalik tirai hijau fikiran dan
perasaanku dalam kegetiran
diujung kerinduan akan kasih
sayang Tuhan yang Maha
lemah lembut ,mungkinkah Tuhan
yang Maha pemberi itu’ dalam
kontek menyayangi hambanya
akan selalu di uji dengan
segala macam cobaan
hidup atau sebaliknya bukankah
kesayangan Tuhan itu
diberikan pada mereka-mereka yang tidur
di istana singgasana yang ditemani
oleh wanita-wanita cantik
nan jelita juga dijaga oleh
puluhan pasukan yang
bersenjata dengan siap tegap selalu mengawasi halaman sekitar
istana, namun
kalau kutelusuri dari kehidupan itu
pasti ada konsekwensi logisnya .Ketika
aku baca dalam sebuah puisi Tuhan yang
dalam bahasa inggrisnya “If any one does a righteous deed,it enures to the benefit
of his own soul,if he does evil it work
against [his own soul].in the end will ye [all] be brought back to your
lord.
Akhirnya
semua itu adalah imbas dari sebuah aktivitas kita dalam mengimplementasikan
dunia sebagai panggung sandiwara yang kadang kita berperan sebagai pahlawan
atau kadang sebagai penjahat perang ,itu semua mesti kita harus telaah, yang pasti bahwa hukum sebab akibat
itu pasti berlaku begitu pula hukum karma kata orang-orang tua terdahulu
,kalau kita mencocokkan dari sebuah puisi Tuhan di atas,Jadi dalam hidup ini
kita mesti harus mengerti antara kebaikan dan kejahatan dan sekaligus disuruh
memilih untuk memerankannya didalam kanca kemasyarakatan yang heterogen dengan
sangsi-sangsi yang sesuai dengan aktivitas kita Termasuk efek dari demoralisasi
yang diwujudkan disetiap derap dan langkah kita,yang berarti bahwa eksistensi
dan responsibility kita dituntut untuk menyelesaikan serta mengarungi samudra
kehidupan dengan tirai-tirai yang ada disekeliling kita,
agar kelak tak
terbebani dengan kefasikan dan kemunafikan yang terbalut dengan fikiran dan
perasaan .Disini kita mesti harus mampu mengejahwantahkan keagamaan yang baik
dan benar untuk sebagai manefestasi dibalik tirai kehijau fikiran dan perasaan
yang selalu merindukan akan uluran tangan sang pembawa berita kesejukan juga
kehidupan yang dibarengi dengan keihlasan keTuhanan serta keihlasan ke bangsaan
juga keikhlasan kemasyarakatan termasuk pula keikhlasan kemanusiaan dengan
selalu menyayangi setiap makhluk yang dihidupkan dan dimatikan oleh Tuhan seru
sekalian Alam.
Bila
dari sekian uraian dan permasalahan yang kita lihat serta kita amati, cukup
bagi kita membaca dan menulis kemudian kita jadikan study banding antara
kejadian dengan teori yang berkembang dikalangan masyarakat disegala
stratifikasi serta segmentasi social masyarakat itu sendiri, artinya bahwa
disetiap kejadian dan momentum yang
menajubkan juga menakutkan itu adalah suatu hasil dari buah karya kita sendiri
dengan iringan terompet para setan atau lambaian tangan malaikat yang selalu
menyertai kita untuk memberi jawaban terhadap segala persoalan dan permasalahan
kehidupan ini . Akhirnya semua itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
dalam menguji anak manusia dan semua makhluk yang di ciptakan Nya untuk
dinilai siapa yang terbaik diujung
kepatuhan dan ketundukan hambanya yang
tak pernah abadi dan bahkan mengalami keabadian.
Intinya
semua itu kekuatan ada di Tangan Tuhan Yang Maha membolak-balikkan Fikiran dan
perasaan juga hati anak manusia yang hidup
di alam Jagat raya ini , seperti puisi di bawah Api menyala ini.
PUISI
API MENYALA
Seberkas Cahaya yang
kemilauan di dalam bola mata
Menyala dan membara api
cinta dalam hati
Mengalir darahmu penuh
dengan asmara dan kemesraan
Bergulung ombak lautan
rindu pada jantungnya.
Tidak akan pernah api
menyala digurun salju cinta.
Tapi api tetap menyala di
lubuk hati yang duka.
Api menyala tetap menyala
di lubuk hati yang duka
Api menyala di setiap saat
berpadu dengan asmara lantunan syair
dalam api yang menyala-nyala,
Sambutan api cahaya Tuhan
menyala dalam dada
Api menyala dijiwa yang
penuh dendam membara
Getaran dalam cinta ibarat
api menyala dan membara
Tersentuh panasnya luka
terbakar cemburu luka nestapa
Terseret roda kegetiran
dan tersayat=sayat pisau kehancuran
Wahai Api yang menyala
dalam dada para pujangga
Tuliskan api menyala
disetiap derap langka
Tiada lagu yang paling
Indah disaat Hati dirundung nestapa
Tiada yang bisa membakar
cinta kecuali api yang menyala
Tuhan ……………….!
Api dalam dadaku nyalakan
untuk berjuang agamamu
Tuhan………………..!
Api menyala dalam
jantungku ketika di sebut namamu
Tuhan……………….!
Perkenankan api menyala di
setiap hati anak manusia
Untuk menegakkan agamamu
yang benar dan penuh keadilan
Jantungku bagaikan api
yang menyala di setiap langka
Semangatku tak pernah
luntur ditelan massa
Syair jihadku bagaikan api
menyala di gurun sahara
Pedangku sinar cahaya Yang
Maha Esa dan Yang maha Kuasa .
Puisi Bunga- bunga liar
Bunga-bunga
liar
Dimalam
hari Kau berserakkan
Menawarkan
madu kemesraan
Di pelihara kau berantakan
Diikat tali temali
kesuraman
Bunga-bunga liar
Bau parfummu harum
semerbak mengandung khayalan
Tanpa vas bungapun kamu
hidup bertebaran
Bunga-bunga liar
Kau adalah kumpulan bagian
dari kumpulan bunga
Yang hilang tanpa ikatan
keimanan
Sungguh malang kau di
tumbuh kembangkan
Saat putik ingin
berkembang dalam naungan Tuhan
Bunga bunga liar
sebernarnya kau indah jika di tanam di halaman
Namun akarmu sudah tidak
bisa bertahan
Walau di Bantu Air dan
Pupuk Kau tak akan mampu bertahan
Bunga-bunga liar
Nasibmu bagaikan makhluk
yang tak punya Tuhan
Bunga-bunga liar
tersenyumlah walau hanya sebentar
Untuk memberi nuansa tunas
putik agar tumbuh di halaman
Bunga-bunga liar
Sebenarnya bukan kamu yang
mau liar
Namun kodrat dan tempat
makananmu terhempas orang
Semua itu adalah hukum alam dalam demensi Tuhan
Engkau terhempas ….
Bunga-bunga liar jangan
kau lupakan kasih dan sayang Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar