Selasa, 31 Juli 2012

Puisi Api menyala


Dalam sebuah kejadian nyata  ada seorang Kyai Muda  mempunyai  4 [empat] anak 3 [tiga] anak laki –laki  1 [satu] prempuan dari seorang istri yang di cintainya ; dalam keheningan malam sang  Kyai bertanya  Tuhan  sudahkah  Engkau memberi  kepada ku  yang terbaik  dalam hidup ini  Mungkin  sudah atau  mukin  belum’ itulah  jawaban  yang terdengar  dari  hati  dan  fikiran nya  atau sebaliknya ,  ada seorang  anak  muda  yang bertanya….?  Pak  Kyai   sudah kah  bapak   dapatkan  Rahmat  Tuhan  dan  Anugerah  Tuhan  Yang Maha  Bijaksana  Juga  Maha   memberi  kesempurnaan  hidup  para  hambanya  yang  selalu  tunduk  dan  patuh  pada hukumnya….?
Tapi jawaban Kyai  dengan  3 [tiga ] anak laki-laki dan  1 [satu]  anak  prempuan  tadi  getir  dan penuh  gelisah  juga  lara dan  nestapa  yang tersirat  dalam raut  wajah  yang terlihat . Sudahlah aku mencoba  untuk  mengalirkan  semboyan ku  dalam  kejuhudan  pada  Sang  Maha  Perkasa  saja. Sejenak ku termenung  dibalik  tirai hijau  fikiran dan  perasaanku dalam kegetiran  diujung kerinduan  akan  kasih  sayang  Tuhan  yang Maha  lemah lembut  ,mungkinkah  Tuhan  yang Maha  pemberi itu’  dalam  kontek  menyayangi  hambanya  akan selalu  di uji  dengan  segala  macam  cobaan  hidup atau  sebaliknya  bukankah  kesayangan  Tuhan   itu  diberikan   pada mereka-mereka  yang tidur  di istana  singgasana yang  ditemani  oleh  wanita-wanita  cantik  nan  jelita juga  dijaga oleh  puluhan  pasukan  yang  bersenjata  dengan  siap tegap selalu mengawasi halaman sekitar istana, namun kalau kutelusuri dari kehidupan  itu pasti  ada konsekwensi logisnya .Ketika aku baca  dalam sebuah puisi Tuhan yang dalam bahasa inggrisnya “If  any one  does a righteous deed,it enures to the  benefit  of his own soul,if he does evil it work  against [his own soul].in the end will ye [all] be brought back to your lord.
Akhirnya semua itu adalah imbas dari sebuah aktivitas kita dalam mengimplementasikan dunia sebagai panggung sandiwara yang kadang kita berperan sebagai pahlawan atau kadang sebagai penjahat perang ,itu semua mesti kita harus  telaah, yang pasti bahwa hukum sebab akibat itu pasti berlaku begitu pula hukum karma kata orang-orang tua terdahulu ,kalau kita mencocokkan dari sebuah puisi Tuhan di atas,Jadi dalam hidup ini kita mesti harus mengerti antara kebaikan dan kejahatan dan sekaligus disuruh memilih untuk memerankannya didalam kanca kemasyarakatan yang heterogen dengan sangsi-sangsi yang sesuai dengan aktivitas kita Termasuk efek dari demoralisasi yang diwujudkan disetiap derap dan langkah kita,yang berarti bahwa eksistensi dan responsibility kita dituntut untuk menyelesaikan serta mengarungi samudra kehidupan dengan tirai-tirai yang ada disekeliling kita, agar kelak tak terbebani dengan kefasikan dan kemunafikan yang terbalut dengan fikiran dan perasaan .Disini kita mesti harus mampu mengejahwantahkan keagamaan yang baik dan benar untuk sebagai manefestasi dibalik tirai kehijau fikiran dan perasaan yang selalu merindukan akan uluran tangan sang pembawa berita kesejukan juga kehidupan yang dibarengi dengan keihlasan keTuhanan serta keihlasan ke bangsaan juga keikhlasan kemasyarakatan termasuk pula keikhlasan kemanusiaan dengan selalu menyayangi setiap makhluk yang dihidupkan dan dimatikan oleh Tuhan seru sekalian Alam.
Bila dari sekian uraian dan permasalahan yang kita lihat serta kita amati, cukup bagi kita membaca dan menulis kemudian kita jadikan study banding antara kejadian dengan teori yang berkembang dikalangan masyarakat disegala stratifikasi serta segmentasi social masyarakat itu sendiri, artinya bahwa disetiap kejadian dan momentum  yang menajubkan juga menakutkan itu adalah suatu hasil dari buah karya kita sendiri dengan iringan terompet para setan atau lambaian tangan malaikat yang selalu menyertai kita untuk memberi jawaban terhadap segala persoalan dan permasalahan kehidupan ini . Akhirnya semua itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dalam menguji anak manusia dan semua makhluk yang di ciptakan Nya untuk dinilai siapa yang terbaik  diujung kepatuhan dan ketundukan hambanya  yang tak pernah abadi dan bahkan mengalami keabadian.
Intinya semua itu kekuatan ada di Tangan Tuhan Yang Maha membolak-balikkan Fikiran dan perasaan juga hati anak manusia yang hidup  di alam Jagat raya ini , seperti puisi di bawah Api menyala ini.







PUISI
  API MENYALA
Seberkas Cahaya yang kemilauan di dalam bola mata
Menyala dan membara api cinta dalam hati
Mengalir darahmu penuh dengan asmara dan kemesraan
Bergulung ombak lautan rindu pada jantungnya.
Tidak akan pernah api menyala digurun salju cinta.
Tapi api tetap menyala di lubuk hati yang duka.
Api menyala tetap menyala di lubuk hati yang duka
Api menyala di setiap saat berpadu dengan asmara  lantunan syair dalam api yang menyala-nyala,
Sambutan api cahaya Tuhan menyala dalam dada  
Api menyala dijiwa yang penuh  dendam membara
Getaran dalam cinta ibarat api menyala dan membara
Tersentuh panasnya luka terbakar cemburu luka nestapa
Terseret roda kegetiran dan tersayat=sayat pisau kehancuran
Wahai Api yang menyala dalam dada para pujangga
Tuliskan api menyala disetiap derap langka
Tiada lagu yang paling Indah disaat Hati dirundung nestapa
Tiada yang bisa membakar cinta kecuali api yang menyala
Tuhan ……………….!
Api dalam dadaku nyalakan untuk berjuang agamamu
Tuhan………………..!
Api menyala dalam jantungku ketika di sebut namamu
Tuhan……………….!
Perkenankan api menyala di setiap hati anak manusia
Untuk menegakkan agamamu yang benar dan penuh keadilan

Jantungku bagaikan api yang menyala di setiap langka
Semangatku tak pernah luntur ditelan massa
Syair jihadku bagaikan api menyala di gurun sahara
Pedangku sinar cahaya Yang Maha Esa dan Yang maha Kuasa .








Puisi Bunga- bunga liar

Bunga-bunga liar
Dimalam hari Kau berserakkan
Menawarkan madu kemesraan
Di pelihara kau berantakan
Diikat tali temali kesuraman
Bunga-bunga liar
Bau parfummu harum semerbak mengandung khayalan
Tanpa vas bungapun kamu hidup bertebaran

Bunga-bunga liar
Kau adalah kumpulan bagian dari kumpulan bunga
Yang hilang tanpa ikatan keimanan
Sungguh malang kau di tumbuh kembangkan
Saat putik ingin berkembang dalam naungan Tuhan

Bunga bunga liar sebernarnya kau indah jika di tanam di halaman
Namun akarmu sudah tidak bisa bertahan
Walau di Bantu Air dan Pupuk Kau tak akan mampu bertahan

Bunga-bunga liar
Nasibmu bagaikan makhluk yang tak punya Tuhan
Bunga-bunga liar tersenyumlah walau hanya sebentar
Untuk memberi nuansa  tunas  putik agar tumbuh di halaman

Bunga-bunga liar
Sebenarnya bukan kamu yang mau liar
Namun kodrat dan tempat makananmu terhempas  orang
Semua  itu adalah hukum alam dalam demensi Tuhan
Engkau terhempas ….
Bunga-bunga liar jangan kau lupakan kasih dan sayang Tuhan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar