Tanggal
11 Pebruari 1998 saya dan teman aktivis PMII HMI bahwa GMNI dan PMKRI diskusi
disebuah café di kawasan blok M membicarakan tentang perjalanan reformasi yang
sedang berjalan dan sekaligus membahas tumbangnya pemerintahan rezim Orde Baru
serta turunannya pak Soeharto dari kursi kepresidenan RI. Rahmat dari PMII
berkomentar bagaimana kalau kita bikin sebuah LSM yang bersifat nasional…?,
jawab” Toni teman dari GMNI, ngapain sekarang kita sudah punya wadah organisasi
kepemudaan yang tergabung dalam KNPI, balas sahut Rahmat dari PMII, itukan
OKP, yang saya maksudkan Lembaga Swadaya
Masyarakat Lintas territorial, lintas masa, dan lintas generasi gitulah !
Nyeletuk Kristanto dari PMKRI, maksudmu Mad ? ya maksudku lembaga independen
yang tidak teradopsi dari hanya kalangan mahasiswa dan pemuda saja! Jawab
Rahmat. Deripun ikut berkomentar jadi ente mau buat organisasi yang sifatnya
bisa menampung segenap komponen bangsa Tanya Deri pada Rahmat, iya jawab
“Rahmat” kebetulan Deri Aktivis dari GM-Masyumi dan masih anak buah saya,
disela-sela itu Rudi dari HMI berkata, itu boleh kita dirikan, namun siapa yang
akan jadi penyandang dananya ungkap Rudi, dari HMI. Coba menurutmu bagaimana
Gus Har selaku Ketua Umum DPP GM
Masyumi. Ide Rahmat sangat bagus itu perlu kita diskusikan lebih serius di meja
rapat yang tersusun sebagaimana layaknya kita biasa rapat dalam organisasi.
Selang itu kami bertujuh membubarkan diri dan pulang masing-masing ke rumah
sambil berjalan aku berfikir benar juga
kata Rahmat. Memang belum dad sih wadah yang dapat menampung segala elemen
bangsa kecuali partai politik, gumamku. Sampai dirumahku Sampai dirumahku
bertanya dalam diriku sendiri, ide itu mungkinkah bisa diwujudkan atau mungkin
sulit untuk diwujudkan? Sudah hal itu kulupakan saja. Wong saya sekarang ini
sudah jadi aktivis berbagai llintas kok ungkapku dalam hati, selang seminggu
kemudian aku bertemu Rahmat dan Toni. Gus Har …sapa Rahmat, bagaimana dengan
ideku seminggu yang lalu, tentang apa Mad jawabku ? tentang LSM jawab Rahmat,
menurutmu bagaimana ?, menurutku sih kita
membuat LSM Badan Komunikasi
Indonesia yang disingkat BAKIN. Bagaimana setuju apa bakin, kalau menurutmu
Ton, kalau aku sih Lembaga Koordinasi Masyarakat Indonesia LKMI, kalau kamu Gus
Har Jawab Rahamat dan Toni, Rahmat dari PMII, Toni dari GMNI aktivis, kalau
menurutku sih yang bagus BALTIK, apa singkatannya tanya dua sahabat saya
artinya Bina Asosiasi Layanan tetap Informasi Konsumen, dengan tegas Rahmat dan
Toni menjawab sudah nanti saja kita cari ilham sama Tuhan biar dapat kata-kata
yang baik dan dapat diterima oleh semua masyarakat Indonesia maupun
Internasional, kebetulan aku akan pulang ke Jawa Timur yaitu Malang nanti kalau
kita sudah dapat mungkin kalian akan saya beritahu kataku pada Rahmat dan Toni.
Keesokan harinya kebetulan tanggal 19 Pebruari 1998
. di sebuah kota kecil dan ramai
penduduknya pertama-tama aku berfikir tentang sebuah wahana yang dapat memepersatukan Negara
kestauan republik Indonesia disamping ajakan Rahmat untuk membuat LSM
pada saat di jakarta, yaitu kota malang jawa timur, dengan puasa kurang lebih
tujuh hari tujuh malam disebuah pondok
pesantren Beitul Rahmah atau kami sebut
dengan Ponpes Al Hikmah , sebuah pondok yang mengajarkan Thoriqo Nashobandiyah
uluwiyah , sebuah ajaran cara pendekatan diri kepada
Alloh pengusa Alam jagat raya ini untuk merai dan menggai hakekat ma’rifat,
dengan dipimpin oleh guru spiritual yang tidak pernah tidur selam 21 tahun
lamanya sekaligus puasa hamir seumur
hidupnya ,yaitu Kya Kaji Muhyiddin Abdul Khayyi , semetara kyai sepuh dan
seorang yang kahrismatik tersebut sudah pulang keRahmatulloh , dan selanjutnya
Pondok dan ajaran Thoriqo tersebut di lanjutkan oleh seorang Ulama muda yang
bernama Gus Hadi , yaitu putra dari kyai dul kayyi sebutan orng-orang disekitarnya. Namanya aku melakuhkan ritual
religius untuk memohon kepada Yang maha kuasa dan memberikan ilmu tersebut ,
sekaligus dalam rangka memikirkan pesan dari pada teman-teman di Jakarta, sejalan
dengan itu keingianan ku untuk mendapatkan ilham sebuah wahana dan lembaga yang
dapat dijadikan wahana persatuan dan kesatuan Bangsa , sekaligus sebuah Wahana
yang dapat memersatukan Masyarakat Indonesia pada saat itu , yang ku mohon apa
nama dan bagaimana wahana pemersatu Negara Kesatuan Indonesia tersebut ……..? , dalam keheningan
malang ku berdo’a Ya Alloh lembaga
apakah yang dapat memersatukan Bangsa Indonesia decade sekarang ini…? “ Ya Alloh lembaga apakah yang pada suatu saat
dapt mepersatukan komponen Bangsa Indonesia yang sedang di landa kerusuhan
dimana-mana dan ter jadi perang antar suku dan antar agama ini.. Ya Alloh dalam isi do’aku sepanjang malang selama
Tujuh hari tujuh malang tersebut. Sementara itu kalau kita lihat di dunia
fenomena lapangan rezim Orde Baru yang punya andil dalam membentuk moral budaya
masyarakat , yang telah meluluhlantahkan iman dan keyakinan akan kebesaran Yang Maha Sempurna dan Maha Perkasa sekaligus
Yang maha Bijaksana , tumbang oleh gerakan reformasi yang dilakuhkan oleh para
Shahat-Shahabati Mahasiswi dan Mahasiswa , sekaligus saya dan rekan-rekan,
dalam peran perubahan secara berkala di Negara kesatuan Republik Indonesia yang
kita cintai ini, sejalan dengan adanya Dua kekuatan besar yang akan merebutkan
tahta kepemimpinan di Pemerintahan
Republik Indonesia decade tumbangnya Rezim Orde baru tersebut yang identik dengan lengsernya Soharto dari
keprabon Istana pemerintahan RI yaitu Presiden , hal ini bisa lihat dari dua kubu besar tersebut saling
menlakuhkan manufer konsep maupun statemen “ yaitu Kubu Prof. Bj Ing Habibi dan
masa PDIP pimpinan Megawti Soekarno Putri “ sebagaimana isu berkembang’ bahwa
kalau diantara salah satu kubu tersebut memenggang tampuk kepemimpinan maka
kubu yang lainya akan membaikot maupun malakukan manufer yang lebih dasyat,
Sebagai contoh ungkapan yang dijadikan jargon untuk menjatuhkan atau
mengkonglingdonkan satu kubu dengan kubu satunya, antara lain Pernyataan Masyrakat Ujung Pandang yang
mengumandangkan “kalau Habibie tidak
menjadi Presiden Republik Indonesia dan Pusat menghendaki Megawati ,maka
Makasar dan segenap Sulawesi Selatan akan memisahkan diri dan membentuk
Pemerintahan ataupun Negara sendiri “ .! disisi lainnya kelompok massa
pendukung Megawati Soekarno putripun tidak mau kalah, yang disebut basis PDI P
mengumandakan manufer yang berisikan ,” Apabila Habibie menjadi Presiden RI dan
Megawati Sokarno Putri tercampakkan oleh Elit Politik di Pusat , maka terjadi
Perang saudara Di Bumi persada Indonesia sekaligus jawa akan terjadi “karang
abang “istilah jawa. Itulah yang sempat kita lihat dalam wacana media massa
maupun pendapat sebagian orang-orang yang ada di sekitar jawa dan seluruhnya ,
termasuk dalam fikiran saya ingat pada saat bincang-bincang dengan teman ORMAS
dan OKP di Jakarta .Lain lagi dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat
berpendapat ada yang turut arus dalam pergolakan Politik praktis , ada pula
yang apatis dan ada pula yang menekuni dunia keprofesionalannya, sementara itu
kelompok poros tengah yang dibentuk oleh Amien Rois Cs, dengan selalu berfikir
demi keselamatna bangsa dan Negara Indonesia” segera mengambil tindakan,
bagaimana menyelamatkan bangsa dan negara dari perpecahan dan peperangan saudara , yaitu “
pendukung Megawati dan Pnedukung Habibie
terlihat semakin meruncing pada kondisi dan keadaan grasroott waktu itu.
Dengan penuh keyakinan , akhirnya
kelompok Amien Rois Cs mengangkat tokoh Alternatif yaitu KH Abdurrahaman
Wahid , sebagai solusinya nya untuk
menduduki kursi Kepresidenan Republik Indonesia, sekaligus untuk mengantisipasi
terjadinya perang saudara,kembali pada cerita semula , Sementara
itu kota malang yang tentram dan damai sebagai kota pelajar dengan
penduduknya yang lugu dan selalu patuh pada pemerintah pusat , sangtalah
dominan untuk dijadikan persinggahan para pemikir Bangsa dan Negara republik
Indonesia tersebut “termasuk saya “. Seperti pemandian mendit yang konon
dikabarkan adalah suatu pemandian atau tempat mandi para raja dan Punggawa kerajaan , yang
berarti putri ataupun selir sang raja , yaitu peninggalan bekas kerajaan
Majapahit dan Singosari, sangat cocok
apabila di bangun sebuah perpustakaan khusus para pemikir bangsa Negara
kesatuan Republik Indonesia, termasuk mudah-mudahan “saya pula”. sejalan dengan
itu indahnya bulan purnama dengan sinarnya yang lembut terang tidak terlihat
dikawasan pondok pesantren
Himatulmuriddin Pandean Malang.
Langit tampak
cerah, suasana dicekam kesunyian dan udara terasa dingin.
Angin bertiup
menyapu permukaan pondok pesantren dan kawasan sekitarnya.
Jauh
disamping pondok pesantren, ada sebuah Yayasan Stanawiyah berdiri sebuah
bangunan sederhana, yang disebut SMP Stanawiyah Al Amin di sidomulyo
Blimbing Malang, dekat sebuah rel kereta api jurusan Surabaya Malang,
dua sinar yang aneh keluar dari celah-celah sebuah kuburan Sidomulya satu
berwarna merah, satunya berwarna putih, terus bersinar keangkasa dan membentuk
gulungan besar membuat sebuah ganbar dan tulisan akan muncul Pemimpin nasional
yang di dukung oleh Uwit ranti Uwo Delimo, dengan gambar burung garuda di
tengah pulau berwarna merah dan padi dan kapas melingkari kesamping kiri dan
samping kanan, dengan bintang ditengah-tengah atas bersinar keemas-emasan, dibawahnya bendera merah putih
yang bertuliskan Kontak Budaya Komunikasi Indonesia terus membumbung keangkasa
raya.
Selain keanehan pada dua sinar
tersebut diatas, cahaya ini memiliki sebuah kekuatan megic yang dapat
menggetarkan jantung orang yang melihatnya seperti Kyai Haji Badhowo Muhyidddin
pimpinan pondok pesantren Himatul Muriddin
Pandean Malang jawa timur ,serta Kepala Sekolah stanawiyah Al Amien Dwi
Gianto SPD yang menyaksihkan nya “konon sinar kedua yang keluar dari cela-cela
kuburan tersebut ada yang mengatakan
Wahyu Cokroningrat, Wahyu kamukten, Wahyu Makuthoromo.kejadian tersebut
tepatnya Selang beberapa hari setelah
aku berdo’a untuk memohon untuk memohon kepada alloh agar diberi ilham untuk
membuat lembaga di pondok pesantren Al hikmah , maka sesuai dengan cerita Kyai
haji baidowi muhyiddin pemimpin pondok pesantren Himatul muriddin di pandean malang serta kepala sekolah Stanawiyah Al Amien DWI Gianto
SPD yang biasa di panggil “dengan sebutan “Mas Anto” aku berinisiatif untuk untuk membentuk dan
mendirikan lembaga swadaya masyarakat yang bernama Kontak budaya Komunikasi
Indonesia yang kelak akan bisa dijadikan
lembaga pemersatu
Negara kesatuan republik Indonesia. Amien. Sejalan dengan kudapatnya suatu
jawaban yang kucari di kota malang
tersebut , pulanglah aku kejakarta untuk mensosialisasikan hasil dari
pengalaman spiritual maupun olah bathin selama di kota malang tersebut . bertepatan tanggal 10 Maret 1998 M
sesampai di Jakarta , dengan mendapatkan banyak Hal di kota malang yang
bersifat mistik maupun kehidupan logika , mka kutelponlah Shahabat ku Rahmat
dan Toni , untuk ku ajak diskusi dan
mensosialisasikan ide dan gagasannya membuat LSM, namun ia berdua tidak ada di tempat .
Akhirnya akupun bermain di karang taruna , sesampai di Karang taruna Rt.01
RW.01 kel petogogan , untuk menemui
Shobat juga , kebetulan ada Pak Mulo , selanjutnya aku bersama pak mulo
berdiskusi tetantang Ilmu-Ilmu jawa dan
kejadian seputar pengalaman spiritual ,”kata ,’ Pak Mulo” dengan nada seperti
orang kehausan Informasi . Nang apa oleh-oleh berita dari malang ….? Jawabku”
saya di dapat Amanah disuruh bikin lembaga yang kelak akan jadi lembaga didunia ini jadi panutan semua organisasi , apa namanya
saya jawab KONTK BUDAYA KOMUNIKASI INDONESIA (KOMANDO BRIGADE URUSAN KESATUAN
INDONESIA ) . “ singkatannya apa …..?
tanya “pak Mulo” KBUKI , jawabku “ wah
itu kurang pas nang “ balas pak mulo , bagaimana kalau Kobuki ,“ sahut “pak
mulo lagi, boleh pak ,’ jawab ku “ jadi
kata-kata KOBUKI terucap pertama-tama tanggal 18 maret 1998 dijakarta Oleh Pak
Mulo Adiwijaya.disitulah saya yakin bahwa suatu hari LSM KOBUKI lah yang akan menjadi lembaga yang
mempunyai mistik dan karismatik di Indonesia maupun dunia
Internasional.Berangkat dari cerita-cerita itulah saya mengumpulkan teman-teman
yang tercecer untuk membentuk lembaga swadaya masyarakat Kontak Budaya
Komunikasi Indonesia. Dengan bekal saya
pernah jadi ketua Umum Taikwondo Clup
Uniat, ketua I komisariat Attahiriyah PMII dan ketua di cabang Jakarta selatan PMII serta ketua BLHI cabang Jakarta timur sekaligus Ketua umum DPP GM Masyumi memberanikan diri untuk mendirikan Kontak
Budaya Komunikasi Indonesia yang di
sinkat KOBUKI .
II Proses Dekalrasi
LSM KOBUKI dideklarasikan pada
hari Selasa Tanggal * desember 1998 Di
Jakarta dengan di hadiri kurang lebih 100 orang dan 50 persens kalangan aktivis
Mahasiswa serta 25 Alim Ulama sekaligus 25 persen Tokoh Agama , sekaligus
tanggal 8 Desember 1998 disebut lahirnya
LSM KOBUKI (Lembaga Swadaya Masyarakat Kontak Budaya Komunikasi Indonesia )
atau Istilah Aktivis GM Masyumi di sebut Komando Brigade Urusan kesatuan
Indonesia, pukul 10.00 Wib, lamgit waktu cerah dan penuh bersinar ,
Dari sekian teman-teman yang
berkumpul waktu itu memang tidak satupun
temen-teman mau jadi dan berani untuk menyatakan siap sebagai
Ketua/ Ajaraham Kontak Budaya komunikasi Indonesia yang kita kenal sekarang
ini dengan sebutan LSM KOBUKI. Sehingga
dengan mohon kepada Alloh SWT saya bacakan teks Maklumat berdirinya LSM KOBUKI
didepan kurang lebih 100 tokoh agama, Alim Ulama dan tokoh Aktivis mahasiswa.
Sebelumnya pada saat sebelum saya di suruh membacakan teks maklumat berdirnya
LMS KOBUKI tersebut , badan saya sebenarnya kurang enak, yaitu saya merasa mengigil kedinginan, flu, namun setelah saya Mohon
kepada Tuhan yang Maha Esa , maka saya segar bugar dan sehingga bisa membacakan teks Maklumat
berdirinya LSM KOBUKI tersebut sejalan dengan dideklarasikan KKOBUKI tersebut
memang permasalah politik di negara Indonesia waktu itu dengan tertembaknya
mahasiswa Atmajaya di semanggi juga rekan-rekan mahasiswa UI dan masih banyak
lagi , Yang jelas hampir-hampir disegenap komponen bangsa kurang antusias dengan keberadaan Angkatan
darat dan TNI pada waktu ini. Namun disela-sela itu aku berfikir siapa lagi
sebagai pengayom masyarakat dan sebagi keamanan Negara , kalau tidak ada
Tentara dan Angkatan Darat maupun Angkata Laut dan Angkatan Udara, begitu pula
POLRI…? Tak lama kemudian muncullah langkah-langkah kongkrit dari Dewan
Perwakila Rakyat dan Majelis Permusywaratan Rakyat DPR Dan MPR RI , dengan
mengeluarkan Undang-Undang KKN dan narkoba dll.
Kembali setelah pembacaan teks Dekarasi KOBUKI tersebut saya didaulat
untuk menjadi Ketua Dekalrator sekaligus ketua Umum ?ajaraham DPP KOBUKI ,
selanjutnya saya bersama kawan-kawan
mencoba untuk membuat rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD& ART) sekaligus Program-program dan tata cara pembagian kerja Jajaran
Pengurus Harian LSM KOBUKI, yang harus saya rampungkan dalam seminggu sebelum
di MUNAS , setelah baru kita adakan RAKERNAS Untuk lebih absyahnya. Dengan saya
kumpulkan teman-teman dari seluruh daerah atau orang-orang daerah yang ada di
Jakarta , untuk berfikir dan membuat rancangan-rancangan ketetapan-ketetapan
sekaligus buku visi dan misi lembaga swadaya Masyarakat ( LSM) , belum sempat
selesai semua konsep-konsep tersebut diatas, teman-teman banyak berdatangan
untuk siap menjadi ketua didaerahnya masing-masing, dengan sendirinya saya
tidak bisa menolak dan langsung saja menyerahkan kepada siapa saja yang bersedia untuk
mengembangkan dan membesarkan LSM yang tidak mempunyai dana ini. Mungkin suatu
hari nanti justru akan dijadikan panutan oleh segenap komponen bangsa. Bahkan
ada teman yang kuliah di luar negeri yang berlibur dengan mengatakan I likes LSM KOBUKI very much and I keeps
working in Indonesian of communicate
culture the contact ? My your allow Nanang Hariadi ia bernama Joss Rojal dengan
sendirinya saya jawab yes way not I can
help you with the organization so you much finishes studying when you came back
to the United of state American ? Jawab
I after enjoy Indonesian country.
Dengan sendirinya aku berikan SK sementara pada Joss Rijal
sebagai Ketua Cabang di Amerka LSM KOBUKI. LSM KOBUKI adalah suatu lembaga yang
kelak akan dijadikan oleh para aktivis LSM
sebagai wahana pemersatu budaya di Indonesia maupun didunia. Lembaga
yang didalamnya yang selalu mengeluarkan resolusi cinta dan perdamaian dengan
kokohnya bangunan ideology kosmopolitan ke ke Indonesia tetap sebagai wahana
sengaja memberikan pola pemikiran yang baik dan benar serta luhur akan
mengepung dunia Internasional untuk berkiblat pada lembaga swadaya masyarakat
Kontak Budaya Kominikasi Indonesia, pola pemikiran maupun pola budaya, diatas
prastya pancakarya LSM KOBUKI yang didaulat oleh seorang pemikir, bahwa
satu-satunya LSM baru kali ini saya ketahui LSM mempunyai DPP, DPW, DPC, DPAC
dan DPRtbisa dijadikan menjadi LSM terbaik di dunia kata Drs. M. Ilyas Lubis
sekaligus kata M. Ilyas Lubis suatu lembaga yang diketahui oleh seorang perjaka
muda yang berwajah tampan seolah-olah menggambarkan semangat bagi saya untuk
eksis dan berdirinya LSM KOBUKI di mata masyarakat internasional. Dengan
doktrin-doktrin yang saya kembangkan, turut memberikan nuansa kesejukan dan
ketentraman para kader yang sering datang dijalan bunga dalam no. 25 palmeriam
matraman. Dengan kebiasaan saya memberikan ceramah siraman rohani pada
masyarakat disekar kampung bunga dalam, terasa tiupan angin yang menyejukan
para pecinta pergerakan social kemasyarakatan.
Cahaya sinar putih dan merah yang dijadikan syimbol dalam
lembaga KOBUKI adalah suatu amanah dari almarhum Kyai Haji Muhammad Badhlowi
Muhyiddin pengasuh sekaligus pimpinan pondok pesantren Himmattul Murriddin
serta amanah dari seorang tua yang tinggal didekat pemandian mendit kabupaten
Malang, kecamatan Pawis. Sekaligus saran Mulo Adiwijaya hasil mimpi ketika ia
pergi ke puncak Bogor, begitu pula DwiGianto seorang kepala sekolah Stanawiyah
Al Amin Malang kota Jawa Timur adalah suatu anugrah dan karunia dari Alloh SWT.
Namun sebaliknya ketika aku pergi ketulung Agung yang kebetulan di antar Ak
Sodik memenuhi seorang pintar diatas gunung beliau bernama Mbak Gareng beliau
mengatakan bahwa KOBUKI nanti tahun 2004 akan besar dan banyak orang yang
tertarik untuk masuk di dalam LSM kamus GUS HAR dengan ungkapan itu saya yakin
bahwa LSM KOBUKI suatu saat akan jadi lembaga yang dicintai masyarakat di
seluruh bahkan diseluruh dunia. Amin.
Seperti halnya ungkapan Mbah Gareng diatas gunung bahwa
Nanang Hariadi {GUS HAR} akan menjadi pemimpin besar di negara kesatuan
republik Indonesia asalkan LSM KOBUKI tidak engkau jadikan macam-macam, ya
kira-kira 2008 atau 2009 nanti kata Mbah Gareng waktu itu aku datang dengan
Andi Suyitno, Suharfandy, Amiruddin Halim, Emani Samai Ak sodik dan saudaranya.
Dengan kehebatan Mbah Gareng yang pernah menjadi gurunya
Soekarno Presiden RI pertama-tama namun begitu saya lihat masih awet muda
itulah bahwa saya yakin LSM KOBUKI mempunyai Karismatik disuatu saat. Amien.
Diatas bendera LSM KOBUKI berdiri beberapa Departemen yang
ada didalamnya, ada yang namanya buroks, brigade urusan organisir kedamaian
semesta itu adalah suatu usulan dari saudara Aswin Aburian, yang juga pernah
jadi ketua Satgas GM Masyumi ketika saya masih menjabat KETUA UMUM DPP GM-MASYUMI. Dan yang
terpenting dalam merealisasikan visi dan misi LSM KOBUKI sebaiknya kita banyak
merenung asal-musal kejadian manusia itu sendiri , sudah beberapai kita
merenung I asal muasal kejadian kita
semur, sebaliknya asal-muasal lahirnya LSM KOBUKI di Negara Republi Indonesia .
Seperti puisi do’a yang sering saya bacakan dan bahkan saya Tulis dalam suatu
lembar kop surat LSM KOBUKI , wahai
saudara-saudara sebangsa dan Setanah Air
, marilah kita merenung sejenak , mengingat kesalahan-kesalahan dihari-hari
kemarin , tentang apa-apa yang sudah kita
perbuat , marilh kita perbaikai
kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakuhkan itu, untuk menyongsong hari esok
agar lebih baik dari hari kemarin , dan marilah kita memanjatkan do’a semoga
Negara kita tetap dari peperangan antar Bangsa dan antar saudara , kita tidak
inginkan negara kita mundur seribu tahun kebelakang , kita tidak inginkan negar
kita hancur berantakan , tapi yang kita inginkan adalah Negara yang gema ripa
lo jinawi Negara yang aman , tentram damai , penuh kesentosaan penuh
Keadilan penuh dengan kemakmuran
spiritual maupun material berdasarkan ridho Alloh Swt. Tuhan , kami tidak
inginkan pemimpin yang sombong , pemimpin yang congkak, pemimpin yang tidak
memikirkan Rakyat dan Tuhan kamitidak inginkan pemimpin yang tidak mempunyai
Kasih sayang terhadap Rakyatnya , Tuhan sampaikanlah rasa cinta hambamu ini
terhadap orang-orang yang mau membela Kebenaran diatas kebenaran yang pasti ,
Tuhan Jadikan hari ini lebih baik daripad harin kemarin , sebaliknya Tuhanku,
jadikanlah hari Esok lbih baik daripada Hari ini . Tuhan selamatkanlah kami
dari Jaln orang-orang yang tersesat dari
jalanmu Wahai Tuhan , Jdikanlah hari Esok lebih baik daripada hari ini . Tuhan
selamatkanlah kami dari orang-orang yang dholim (orang-orang yang menganiayah
dirinya sendiri maupun orang lain) Tuhanku jauhkanlah kami dari godaan syetan
yang terkutuk , Tuhanku selamatkanlah kami dan keluarga kami dari sesuatu yang
tidak kami inginkan , Tuhan , Ya Tuhan kami , kami menyadari , kami ini
orang-oarang yang lemah , yang perlu pertolongan dan bantuanmu , kami menyadari
, kami ini orang-orang yang lemah , yang perlu pertolongan dan bantuanmu Tuhan
Amien. Renungan 11 Juni 1997 pikul 01.00 wib.
Sejalan dengan ungkapan di atas KOBUKI mempunyai kode etik
sendiri dalam berbahasa yang saya sebut Bahasa Khusus aktivis kobuki yang dapat
pergunakan dalam forum-forum Resmi seperti contoh Hari dalam Bahasa LSM KOBUKI
Onid , senid = Nenes, Selasa= Asales, Rabu= Ober, Kamis=Simek, Jum’at=Haemuj,
Sabtu=Utbas, Minggu=Daha, Begitu pula Bulan dalam bahasa LSM KOBUKI
Naluw,Januari= Orus,Pebruari = Rapas, Maret=teram, April=lirpa, Mei=amil, Juni
=Inut, Juli=Hujut,Agustus=Gus, September=Nalabes , Oktober = rebotko, November
= Rebmevon , Desember=Har, begoitu pula dalam bahsa kobuki mengenai hitungan
angka satu=utas, dua=aud, tiga=agit,
empat =tapap, lima=evif, enam= menen, Tujuh=utip , delapan=napled,
Sembilan=nalibmes, sepuluh hulupes, sebelas=salebes, dua belas audsaleb,
tigabelas=agit saleb, empat belas= tapap saleb, Lima belas= evifsaleb,enam
belas=menen saleb,Tujuh belas=utip saleb, Delapan belas= napaled saleb, Sembilan belas= Salebogmos,
Dua puluh=audhulup, tifga puluh= agit Hulup, Empat puluh = tapap hulub, Lima
puluh amil hulup, Eanam puluh =manen hulup, tujuh puluh =utip hulup, Delapan
puluh= Napled hulup, Sembilan puluh= Nalibmes hulup, Seratus= Sutares, dua
ratus=aud sutar, tiga ratus= agit sutar , Seribu=Uwes, Dua ribu= auduwes, dan
setelurusnya.begitu pula dalam kode etik aktivis dan Bahsa LSM KOBUKI mengenai
tahun 19971 sama dengan tahun satu(1) KOBUKI , tahun 1972 masehi adalah tahun 2
Kobuki, tahun 1973 M = 3 K, tahun 1974 M
= tahun 4 K, dengan istilah lain tahun
1975 masehi = nuhat 5 kobuki, tahun 1976 Masehi = Nuhat menen ( 6) Kobuki, Tahun 1977 Masesehi =
nuhat 7 (utip) kobuki, Tahun 1978 Masehi = Nuhat 8 ( napalmed) Kobuki, Tahun
1979 = Nuhat 9 (ognos) , Tahun 1980 = nuhat 10 (hulupes) Kobuki, dan
seterusnya seperti halnya kamus kobuki
dibawah ini
Saya=ayas
Kamu=umak
Ibu= ebes
Bapak = sebe
Adik = kida
Saudara = harudas
Ia =wanyik
Dia = beag
Semua = ebak
Mereka = akerem
Sekolah = halekes
Tuhan = nahut
Uang = ojir
Cinta = ngenes
Suka = akus
Besok = koseb
Tadi = idat
Kemarin = niramek
Buku = ukub
Wajah = ecef
Iseng = ngesi
Main = niam
Kera = mendet
Harus = uduk
Benar = reneb
Salah = halas
Pisau = ngidal
Gunting = nghnug
Kunci = yek
Seorang = ngaroes
Diri = ewed
Tikus = sukit
Bohong = orog
Tidak = kadit
Pacar = racap
Istri = ojob
Suami = imaus
Cantik = uya
Tampan = limaj
Hutang = ngatu
Pinjam eleny
Sudah = hadus
Bisa = osi
Kapan = napak
Berapa = orip
Placur = rucalep
Germo = omreg
Makan = nakam
Minum = ebong
Presiden = owed
Ketua = ajar
Umum = aham
Ketua umum = ajaraham
Dan lain-lain masih banyak lagi silahkan baca dalam kamus bahasa Kobuki.
Sementara itu setelah
berdirinya LSM KOBUKI saya dan rekan-rekan aktivis lainnya membuat pernyataan
sikap yang isinya antara lain mendukung Megawati Soekarno Putri untuk menjadi
Presiden RI. Namun karena tidak terpilihnya megawti maka secara berbarengan saya dan
teman-teman memebuat Puisi untuk negeri
yang bunyinya “
Puisi
Negeri
Nan Jauh di keheningan
Fikiran dan sunyinya hati
Terseret samudera
reformasi
Tuk membangunkan tidur pulas Negeri
Dalam dekapan Singa Hutan belantara
Diawal bulan Desember 1998
KOBUKI anak sebuah negeri
Dengan hati yang pasti
Dalam tirai cahaya sufi
Sang Kyai bertengger diatas negeri
Walau hati diujung luka
Namun sabar teman setia
Hitam menyelimuti bumi pertiwi
Pusi negeri akan mencari
Siapa yang terbaik diantara penynyi
Dan penari untuk indahnya puisi negeri
Good morning
Please come in and sit down
I have read your application carefully, I understand
That you can spek English Arabic but
Can you operate computer ?
Please try to process this contry data
Good let me look it over
Now please tellme something abaout your
Experience in the Nederland
How did you spend your time there ?
Did you study low world, too ?
Terucap dalam puisi negeri
Seakan-akan menggurui kami
Memang pantas dan cocok kalau teman-taman berpuisi untuk
negeri pada waktu itu hanya saja kata pak Mulo Sekjen, Sementara saya ngomong
apa yang diomongkan oleh anak-anak itu Tanya padaku. Aku jawab itu anak-anak
sedang membacakan puisi anak negeri pak, lho harus pakai bahasa kobuki dong ?
sahut Mulo lagi. Mana ada bahasa Kobuki begitu
Isiup iregen
Malad racnap ayrus KOBUKI
Nrikif aremudmas isamrofer
Kut naknunggasmem rudit salup iregen
Malad napaked angis natuh aratnaleb
Lawaid nalub rebmesed 28
KOBUKI kana haubes iregen
Ngaeb itah ngay itsap
Malad larit ayahac ifus
Ngas iayk reg ngetreb id sata isruk iregen
Ualaw hah id nguju akul
Muman rabas namet aites
Matih humilenyem imub iwitrep
Isiup iregen naka iracnem
Apais ngay kiabret
id aratna nyinyaeb
Ternales ipaq
Nakalis kusam nad kudud
Ayas hales acabmem naramal adna nanged maskes
Ayas uhat adna nakisa repongem komputer
Halabac sesorp atad ini
Sugab , iram ayas as kirep
Ngarakes haluakatirec adap ayas tiki det nga net
Nama langep adna id adnaleb
Anmiangab adna nak tawelem utkaw id anas
Ha kappa adna aguj rajaleb a inud mukuh
Pacuret mulad isiup iregen
Nkaes naka lurungngem imak
Itulah ngukapan pak Mulo sambil terlihat merah wajah
dimukanya karena tidak dicantumkannya sebagai salah seorang panitia karang
taruna Rw. 01 Kelurahan Petogogan, Jakarta selatan.
Karismatik Nama Lembaga
Sebuah lembaga dalam peran social kemasyarakan perlu
adanya ciri khas tersendiri, baik dalam bahasa maupun kata-kata yang terkandung
didalamnya, seperti kata-kata KOBUKI hampir-hampir mirip dengan kata-kata
Jepang KABUKI hanya saja beda huruf A dan O seperti kita lihat kita cermati,
namun jelas berbeda antara kata KOBUKI dan KABUKI, KABUKI adalah sebuah seni
tari klasik yang dijadikan tari tradisional negara jepang, sedangkan KOBUKI
adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat Kontak Budaya Komunikasi Indonesia,
filsofi pengambilan nama KOBUKI seperti yang kami paparkan diatas dan lembaran
halaman pertama-tama, sehingga jelas bahwa kata-kata KOBUKI bukan berarti kata
jepang walaupunhampir-hampir kata jepang atau seni tari klasik yang ada di
negara jepang itu. Dengn kata lain bahwa KO singkatan dari kata kontak, BU
singkatan dari budaya K singkatan dari kata komunikasi sedangkan I singkatan
dari Indonesia seperti halnya lembaga-lembaga
swadaya masyarakat lainnya, cenderung banyk ke Inggris-inggrisan itu
suatu kewajaran apabila nama itu ditimbulkan karena sesuai dengan ide dan
gagasan para pendiri lembaga tersebut, kembali pada permasalahan karismatik
nama KOBUKI identik dengan sebuah lembaga bela diri dari Korean dan bahkan
lembaga bela diri di negara –negara Asia sebagian besar.
Oleh karena itu dengan sengaja saya dan teman-teman seperjuangan
sepakat dengan membuat nama mirip-mirip dengan berbagai lembaga lainnya,
seperti ungkapan saudara Jananantari slaku anggota pendiri lembaga KOBUKI,
bahwa tidak ada satupun lembaga swadaya masyarakat yang mempunyai empat makna
dalam penjabarannya dalam satu kalimat yang terakomodir dalam wacana
penyederhanan. Yang jelas KOBUKI sebuah nama yang mempunyai makna karismatik
dan logo yang sangat menarik dalam bukunya yang berjudul visi dan misi lembaga
swadaya masyarakat Kontak Budaya Komunikasi Indonesia yang kita kenal dengan
sebutan LSM KOBUKI. Berawal dari itulah suatu anugrah Tuhan yang tidak ada
taranya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa KOBUKI suatu lembaga yang mempunyai nama
karismatik. Mungkin juga dengan pola pemikiran saya untuk mensikapi pimpinan
nasional di negara ini. Sebagaimana idealnya pimpinan nasional itu harus
mempunyai criteria social kemanusiaan dalam kesejahteraan dan keadilan yang
berdasarkan kompotitif yang sehat dan positif. Itu berarti saya mempunyai
paradigma berfikir kalau suatu negara atau lembaga social mempunyai criteria :
1} Kalau jadi seorang presiden haruslah pernah
mmembangunkan 150 rumah untuk kepentingan rakyat yang tidak memiliki rumah
termasuk didalamnya para pejuang dan rakyat miskin
2} Kalau jadi
seorang menteri minimal pernah membangunkan rumah sebanyak 125 rumah diberikan
secara Cuma-Cuma yang termasuk didalamnya sebagai penerimanya pada huruf
tersebut diatas
3} Kalau jadi seorang gubernur minimal pernah memberikan
atau membangunkan rumah terhadap warga yang tidak mampu atau rakyat miskin
sebanyak 100 rumah yang layak huni
4} Begitu pula
kalau jadi seorang Walikota atau Bupati haruslah pernah membangunkan atau
memberikan rumah terhadap rakyat atau masyarakat tidak mampu sebanyak 75 rumah
yang layak huni
5} Kalau jadi
seorang camat kriterianya harus pernah memberikan atau membangunkan rumah
terhadap rakyat miskin atau masyarakat yang tidak mampu sebanyak 50 rumah yang
layak huni
Sebaliknya kalau jadi seorang lurah atau kepala desa
minimal pernah memberi atau membangunkan rumah terhadap rakyat miskin atau
kurang mampu sebanyak 25 rumah yang layak huni.
Begitu juga jabatan-jabatan lainnya dalam pemerintahaan
maupun lembaga, saya yakin maka akan menjadi makmur dan sentosalah rakyat dan
negara tersebut. Seligus karismatik nama lembaga atau negara itu dengan
sendirinya akan muncul dengan sendirinya, disamping criteria-keriteria lainnya
disini terlihat kompotitif peduli sosial terukur dengan adanya criteria
tersebut diatas. Sekaligus muncullah pengentasan kemiskinan dengan real dan
penuh pertanggung jawaban sosial di hadapan publik. Pertanyaan mampukah lembaga
KOBUKI atau negara Indonesia untuk menjadikan criteria tersebut diatas sebagai
criteria untuk menentukan pemimpinnya dan pemimpin-pemimpin selanjunya.
Seperti yang kita lihat sekarang ini adalah pemimpin yang
pernah melaksanakan criteria diatas, jawabnya jelas belum pernah ada atau
mungkin tidak ada, oleh karena itu untuk membentuk karismatik nama lembaga mari
para aktivis LSM di seluruh Indonesia untuk sepakat membuat aturan main sebagai
mana criteria calon pemimpin haruslah ditmbahi pola pemikiransekaligus ide dan
gagasan Ketua Umum Deklarator Lembaga Swadaya Masyarakat Kontak Budaya
Komunikasi Indonesia diatas sehingga bunyi sumpah jabatan seorang pemimpin
ditambahi.
Mulai sekarang saya siap memberikan sebagian harta
kekayaan saya untuk rakyat dan masyarakat Indonesia yang tidak mampu demi
keadilan dan kemakmuran masyarakat sebagaimana yang saya ketahui sekarangini.
Seperti yang pernah saya katakan bahwa manusia itu tidak
pernah tidak mempunyai kesalahan atau kekhilafan sekalipun hanya sekali selama
manusia itu hidup pastilah pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Itu sudah hukum alam dan hukum Tuhan
karena awalnya manusia berasal dari sebuah kesalahan dua orang yang melanggar
larangan sang maha penciptanya yaitu Alloh siapakah orang itu, itulah Ibu Hawa
Bapak Adamyang ada disurga namun kita sebagai insani yang mempunyai budaya dan
etika moral serta kebudayaan yang tinggi sekaligus hati nurani yang dalam sudah
sepantasnya kalau kita berusaha mengeliminir segala kesalahan dan kekhifan itu,
seperti sudah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mengarungi samudra
kehidupan ini.
Demikian pula lembaga swadaya masyarakat Kontak Budaya
Komunikasi Indonesia {LSM KOBUKI} dalam peran aktif dalam mensikapi
permasalahan dan kondisi negara republik Indonesia yang sedang menata sesuai
dengan paradigma pendiri negara kesatuan republik Indonesia yang tercinta ini.
Seiring dengan buah karya saya ini yang berjudul mistik
karismatik lahirnya LSM KOBUKI dalam menuliskan kata-kata atau kalimat dan
sekaligus pemikiran yang kurang berkenan dihati para pembaca yang budiman, sya
selaku insani yang tidak lepas dari kekhilafan dan kesalahan mohon maaf yang
sebesar-besarnya, sekaligus mohon koreksi adanya, apabila ada kalimat dan
kata-kata yang kami tulis dengan niatan yang baik dan tulus kepada para
simpatisan dan keluarga besar KOBUKI yang telah sudi dan mau berjuang dalam
mengembangkan dan membangun lembaga swadaya masyarakat Kontak Budaya Komunikasi
Indonesia {LSM KOBUKI} sebagai wahana penampungan ide dan gagasan para komponen
bangsa dan segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Akhir kata apabila ada kebenarannya buku saya ini, itu
semata-mata datangnya hanya dari Tuhan yang maha kuasa, dan apabila ada
kekhilafan dan kesalahannya itu karena kedhoifan dan kefakiran ilmu saya. Oleh
karenaitu semoga Tuhan mengampuninya dan selalu memberkati kita semua . Amin.
Jakarta 28 Maret 2003